Senin, 20 April 2009

Imunisasi, sebuah konspirasi menghancurkan generasi

Dari tulisan terdahulu, saya telah menulis tentang keharaman imunisasi dan kandungan zat-zat berbahaya di dalamnya. Silahkan anda sendiri yang memutuskan untuk tetap melakukan imunisasi ataukah tidak. Tapi yang jelas saya tak akan melakukannya.
Di balik imunisasi, tak hanya zat berbahaya yang disisipkan, namun ternyata ada sebuah konspirasi jahat yang ingin menghancurkan generasi muslim. Terserah anda percaya atau tidak, karena awalnya saya pun menganggap itu terlalu berlebihan. Namun beberapa fakta di bawah ini, akan membantu anda memutuskan apakah saya “lebay” atau memang seperti itulah seharusnya.
Pada tahun 2004 di Kano, Nigeria, terjadi penularan polio dalam skala besar yang menyerang anak-anak di Nigeria utara yang umumnya adalah penduduk muslim. Mereka akhirnya memboikot kampanye imunisasi dan penguasa local menyerukan untuk segera menyetop imunisasi untuk mencegah penyebaran yang lebih luas. Penularan skala besar yang mencurigakan ini terjadi di Negara bagian Kano, salah satu dari beberapa daerah di Nigeria utara yang diberikan vaksinasi polio yang merupakan vaksin-vaksin pemberian Amerika Serikat sebagai sumbangan untuk penduduk muslim, yang ternyata membuat anak-anak menjadi steril atau tidak akan memiliki keturunan. WHO telah mengirimkan tim ke daerah tersebut untuk mengevaluasi penularan polio yang akan dilaporkan. Dan mereka pulang dengan rasa puas akan keberhasilannya menyebarkan penyakit!
September 2004, Pemerintah Shekarau menunda keikutsertaan program imunisasi global di berbagi lokasi, karena para ilmuwan local telah menemukan hormone dalam vaksin yang dibuat di luar negeri yang dikhawatirkan dapat menyebabkan para perempuan menjadi mandul. Beberapa pemimpin Islam local menuduh pemerintah federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana AS untuk menghabisi generasi muslim dengan menggunakan vaksin. Sementara WHO bersikeras bahwa vaksin itu aman. 1 Buktinya?
Kasus –kasus kegagalan vaksin di Indonesia memang baru dilaporkan sebagai kasus individual, namun mengapa selalu lebih dari satu orang yang mengalaminya dan terjadi berulang-ulang? Kita herus mulai bersikap kritis sekarang. Jawaban dari tim medis biasanya, karena anak atau bayi yang sakit setelah diimunisasi mengalami kelainan genetic, bukankah setiap bayi yang dilahirkan memang berbeda gen-nya, toh ayah ibunya saja berbeda.
Vaksin yang diberikan pada bayi kita diambil dari orang yang terkena penyakit hepatitis B, herpes, HIV, dll, yang melakukan sex bebas, minum alcohol, menggunakan obat-obat terlarang,dan melanggar jutaan larangan ALLAH lainnya, lalu virus dibiakkan di ginjal kera, ginjal anjing, menggunakan jaringan janin manusia yang digugurkan, dicampur dengan bumbu tripsin dari pancreas babi, ditambah dengan merkuri,dan zat-zat kimia berbahaya lainnya. Mungkinkah seorang ibu yang punya hati, tega memberikan itu pada bayinya?

1. Hj.Ummu Salamah,SH.,Hajjam; 2009. Imunisasi, Dampak, Konspirasi & Solusi Sehat ala Rasulullah SAW. Nabawiyah Press.Tanggerang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar